Jakarta -
Mandi junub atau mandi wajib adalah proses pembersihan diri dari hadas besar dengan cara membasuh air ke seluruh permukaan badan. Berbeda dengan mandi biasa, mandi junub memiliki bacaan dan tata cara tersendiri dalam proses pelaksanaannya.
Umat muslim diwajibkan untuk melaksanakan mandi junub apabila sudah melakukan hubungan suami istri, keluar air mani, mimpi basah, hingga keluar darah haid atau nifas bagi wanita.
Lantas bagaimana tata cara mandi junub bagi pria dan wanita? Berikut penjelasan lengkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyebab Timbulnya Hadas Besar
Seseorang diwajibkan untuk melaksanakan mandi junub apabila dalam kondisi berhadas besar.
Berikut beberapa penyebab timbulnya hadas besar yang dilansir dari buku yang berjudul 'Panduan Lengkap Ibadah Menurut Al-Quran, Al-Sunnah, dan Pendapat Para Ulama' karya Muhammad Bagir.
1. Keluar Mani (Sperma) dengan Syahwat
Penyebab timbulnya hadas besar yang pertama adalah ketika keluar mani atau sperma dengan syahwat. Seseorang tidak diwajibkan mandi wajib apabila mani keluar dalam keadaan sakit.
2. Melakukan Hubungan Suami Istri
Penyebab timbulnya hadas besar selanjutnya adalah ketika selesai melakukan hubungan intim atau hubungan suami istri. Baik laki-laki maupun perempuan diwajibkan mandi junub apabila bersentuhan kelamin sekalipun tidak keluar air mani.
3. Setelah Haid atau Nifas
Penyebab hadas besar selanjutnya adalah ketika seorang wanita selesai masa haid atau nifas. Setelah masa ini, seorang wanita diwajibkan untuk mandi junub agar bisa mengerjakan shalat dan ibadah lainnya seperti puasa.
4. Masuk Islam
Apabila seorang kafir masuk Islam, ia diwajibkan untuk melaksanakan mandi junub terlebih dahulu sebelum melaksanakan shalat.
5. Meninggal Dunia
Apabila seorang muslim meninggal dunia, umat muslim yang lain memiliki kewajiban untuk memandikannya.
Bacaan Niat Mandi Junub
Sebelum melaksanakan mandi junub, kita diwajibkan untuk membaca niat terlebih dahulu. Berikut bacaan niat mandi junub.
1. Niat dan Doa Mandi Junub secara Umum
Berikut niat dan doa mandi junub yang bisa dibacakan oleh laki-laki dan perempuan untuk menghilangkan hadas besar pada tubuh.
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla liraf 'il hadatsil akbari fardhal lillaahi ta'aala
Artinya: Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardhu karena Allah ta'ala.
2. Niat dan Doa Mandi Junub Setelah Haid
Berikut niat dan doa mandi junub setelah haid.
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla liraf'i hadatsil haidil lillahi Ta'aala.
Artinya: Aku niat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari haid karena Allah Ta'ala.
3. Niat dan Doa Setelah Nifas
Berikut niat dan doa mandi junub setelah nifas.
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ النِّفَاسِ ِللهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla liraf'i hadatsin nifaasi lillahi Ta'aala.
Artinya: Aku niat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari nifas karena Allah Ta'ala.
Berikut tata cara mandi junub bagi pria yang disunnahkan oleh Rasulullah SAW. sebagaimana yang diriwayatkan dalam beberapa hadis.
- Membaca niat dalam hati
- Sebelum mulai mandi, terlebih dahulu membasuh kedua telapak tangan sebanyak tiga kali
- Membasuh kemaluan
- Berwudu secara sempurna (sebelum menyiramkan air ke seluruh badan)
- Menyiram air ke kepala, sebanyak tiga kali sambil memasukkan air dengan jari-jari tangan ke sela-sela rambut. Hal ini dimaksudkan agar bisa meresap ke kulit kepala
- Menyiram air ke seluruh badan mulai dari sisi kanan sebelum sisi kiri. Jangan lupa untuk menggosok bagian-bagian yang sulit dijangkau oleh air seperti bagian dalam telinga, pusar, bawah lengan, sela-sela jari kaki, serta lekukan tubuh lainnya
Tata Cara Mandi Junub bagi Wanita
Mandi junub bagi wanita sebenarnya memiliki tata cara yang hampir sama dengan mandi junub pria. Hanya saja, wanita diperbolehkan untuk menggelung (mengonde) rambutnya.
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits bahwa Ummu Salamah bertanya "Wahai Rasulullah, aku seorang wanita yang gelungan rambutnya besar. Apakah aku harus membuka gelungan rambutku ketika mandi junub?"
Rasulullah SAW. menjawab "Jangan (kamu buka). Cukup kamu menyela-nyela kepalamu dengan air sebanyak tiga kali, kemudian guyurlah kepala dan badanmu dengan air, sehingga kamu telah suci." (HR.Muslim).
Dalam riwayat lain, Aisyah RA berkata "Kami (istri-istri nabi) apabila salah seorang di antara kami junub, maka ia mengambil (air) dengan kedua telapak tangannya tiga kali, lalu menyiramkannya di atas kepalanya, kemudian ia mengambil air dengan satu tangannya lalu menyiramkannya ke bagian tubuh kanan dan dengan tangannya yang lain ke bagian tubuh yang kiri." (HR. Bukhari dan Abu Dawud).
Diriwayatkan dalam sebuah hadits dari Aisyah RA. yang mengatakan bahwa Asma' binti Syakal RA. bertanya kepada Rasulullah SAW. mengenai mandi haid, maka ia bersabda:
"Salah seorang di antara kalian (wanita) mengambil air dan sidr (daun pohon bidara, atau boleh juga digunakan pengganti sidr, seperti sabun dan semacamnya).
Kemudian ia bersuci dan membaguskan bersucinya, kemudian ia menuangkan air di atas kepalanya, lalu menggosok-gosokkannya dengan kuat, sehingga air sampai pada kulit kepalanya. Kemudian, ia menyiramkan air ke seluruh badannya, lalu mengambil sepotong kain atau kapas yang diberi minyak wangi kasturi, kemudian ia bersuci dengannya.
Maka Asma' berkata, 'Bagaimana aku bersuci dengan-Nya?' Beliau bersabda, 'Maha Suci Allah.' Maka, Aisyah berkata kepada Asma', 'kamu mengikuti (mengusap) bekas darah (dengan kain/kapas itu)".
Berikut tata cara mandi junub bagi wanita yang disunnahkan sebagaimana dijabarkan oleh Rasulullah SAW. melalui sabda-sabda beliau.
- Membaca niat
- Mencuci tangan terlebih dahulu sebanyak tiga kali sebelum dimasukkan dalam bejana atau sebelum mandi
- Membersihkan kemaluan dan sisa-sisa kotoran (haid) menggunakan tangan kiri
- Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan dengan sabun
- Berwudu dengan sempurna
- Menyiram air ke atas kepala sebanyak tiga kali
- Mengguyurkan air pada kepala sebanyak tiga kali sampai ke pangkal rambut atau kulit kepala dengan menggosok-gosokkannya dan menyela-nyelanya (tidak wajib bagi wanita untuk menguraikan ikat rambutnya)
- Mengguyur air ke seluruh badan dimulai dari sisi kanan setelah itu sisi kiri
Hal-hal yang Berkaitan dengan Mandi Junub
Berikut beberapa hal-hal yang perlu diketahui yang berkaitan dengan mandi junub.
- Seseorang yang telah melaksanakan mandi junub tidak perlu lagi berwudu setelahnya. Hal ini karena niat menghilangkan "hadas besar" dianggap sudah meliputi "hadas kecil".
- Dibolehkan bagi seorang pria mandi junub dari air bekas mandi junub wanita dan sebaliknya. Dan dibolehkan juga suami-istri mandi dari satu bejana.
- Tidak diperbolehkan untuk melaksanakan mandi junub di tempat terbuka atau di tengah-tengah khalayak, kecuali dengan menutup aurat.
- Diperbolehkan menyeka air mandi atau air wudhu dengan handuk dan sebagainya, baik saat musim panas ataupun musim dingin.
- Tidak ada larangan atas seorang junub atau perempuan yang sedang haid memotong kuku, mencukur bulu atau rambut, keluar rumah, dan lain sebagainya.
Itulah penjelasan tentang tata cara mandi junub bagi pria dan wanita lengkap dengan bacaan niatnya. Semoga informasi ini bermanfaat ya, detikers.
(inf/inf)