Makassar -
Sholat Idul Fitri merupakan sholat sunnah yang dikerjakan pada Hari Raya Idul Fitri, tepatnya pada tanggal 1 Syawal.
Mengutip buku Panduan Sholat Wajib & Sunnah Sepanjang Masa Rasulullah SAW karya Ustaz Arif Rahman, hukum melaksanakan sholat Idul Fitri adalah sunnah muakkad atau sunnah yang sangat dianjurkan. Anjuran ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan dari Ummu 'Athiyyah.
Rasulullah SAW bersabda,
يَخْرُجُ الْعَوَاتِقُ وَذَوَاتُ الْخُدُورِ أَوْ الْعَوَائِقُ ذَوَاتُ الْخُدُورِ وَالْحُيَّضُ وَلْيَشْهَدْنَ الْخَيْرَ وَدَعْوَةَ الْمُؤْمِنِينَ وَيَعْتَزِلُ الْحُيَّضُ الْمُصَلَّى قَالَتْ حَفْصَةُ فَقُلْتُ الْحُيَّضُ فَقَالَتْ أَلَيْسَ تَشْهَدُ عَرَفَةَ وَكَذَا وَكَذَا
"Kami diperintahkan keluar rumah untuk mengerjakan sholat Idul Fitri. Anak-anak gadis (juga diperintahkan) keluar rumah untuk (bersama-sama) mengerjakan sholat Idul Fitri. Termasuk perempuan-perempuan yang yang sedang haid. Hanya saja wanita yang sedang berhalangan ini berada di belakang orang-orang (yang mengerjakan sholat). Mereka juga ikut bertakbir dan berdoa bersama-sama berharap memperoleh keberkahan dan kesucian hari itu." (HR Bukhari, Ibn Majah, dan Baihaqi)
Bagi umat muslim yang akan mengerjakan solat Idul Fitri, perlu memahami bacaan niat dan tata caranya dengan benar untuk memperoleh kesempurnaan pahala. Lantas, bagaimana bacaan niat dan tata cara sholat Idul Fitri?
Sebagai panduan, berikut detikSulsel menyajikan informasi bacaan niat dan tata cara sholat Idul Fitri lengkap dengan amalan sunnahnya. Yuk, disimak!
Sebelum mengerjakan shalat Idul Fitri, umat muslim hendaknya berniat lebih dulu. Sebab, niat ini yang menjadi pembeda shalat Idul Fitri dengan shalat lainnya.
Mengutip buku Tuntunan Lengkap 99 Salat Sunah Superkomplet yang ditulis oleh Ibnu Watiniyah, berikut bacaan niat shalat Idul Fitri:
a. Niat Sholat Idul Fitri untuk Imam
أُصَلَّى سُنَّةً لِعِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى اللَّهُ أَكْبَرْ
Arab Latin: Ushallii sunnatan li'iidil fithri rak'ataini mustaqbilal qiblati imaaman lillahi taʼaalaa.
Artinya: "Saya niat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat dengan menghadap kiblat, sebagai imam karena Allah Taala."
b. Niat Sholat Idul Fitri untuk Makmum
أُصَلَّى سُنَّةً لِعِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى اللَّهُ أَكْبَرْ
Arab Latin: Ushallii sunnatan li'iidil fithri rak'ataini mustaqbilal qiblati maʻmuuman lillahi taʼaalaa.
Artinya: "Saya niat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat dengan menghadap kiblat, sebagai makmum karena Allah Taala."
Tata Cara Sholat Idul Fitri
Adapun tata cara sholat Idul Fitri adalah sebagai berikut:
1. Bilal Memberi Aba-aba
Ketika imam telah tiba di masjid atau tempat pelaksanaan sholat Id, muraqqi atau bilal segera berdiri untuk memberi aba-aba akan dimulainya sholat. Sebab, pada pelaksanaan sholat Idul Fitri ini tanpa adzan atau iqamah.
Aba-aba tersebut berupa seruan "Shalluu sunnatan li'iidil fithri rak'ataini jaami'atan ahimakumullaah". Kemudian imam akan menuju ke tempat imam atau mihrab dan memulai sholat.
2. Niat dan Takbiratul Ihram
Mengucapkan niat dan disertai dengan takbiratul ihram. Adapun niatnya sebagaimana telah disebutkan di atas.
3. Membaca Doa Iftitah
4. Takbir sebanyak 7 kali
Setelah membaca doa iftitah, dilanjutkan dengan melakukan takbir sebanyak 7 kali. Di sela-sela setiap takbir tersebut dianjurkan membaca:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ
Arab Latin: Subhaanallah wal-hamdulillaah wa laa ilaaha illallaah wallaahu akbar.
Artinya: "Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah dan tidak ada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar."
Atau juga bisa membaca takbir berikut ini:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Arab Latin: Allaahu akbar kabiiraa, wal hamdu lillahi katsiiraa, wa subhanallahi bukrataw wa ashiilaa.
Artinya: "Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada pagi dan petang."
4. Membaca surat Al-Fatihah
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ١اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ ٢الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ ٣مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ ٤اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ ٥اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ ٦
صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَࣖ ٧
Arab Latin: (1)Bismillâhir-raḫmânir-raḫîm (2)Al-ḫamdu lillâhi rabbil-'âlamîn (3)Ar-raḫmânir-raḫîm (4)Mâliki yaumid-dîn (5)Iyyâka na'budu wa iyyâka nasta'în (6)Ihdinash-shirâthal-mustaqîm (7)Shirâthalladzîna an'amta 'alaihim ghairil-maghdlûbi 'alaihim wa ladl-dlâllîn
Artinya: (1)Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. (2)Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam (3)Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, (4)Pemilik hari Pembalasan. (5)Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. (6)Bimbinglah kami ke jalan yang lurus, (7)(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat.
5. Membaca Surat dalam Al-Quran
Setelah membaca surat Al-Fatihah, dilanjutkan dengan membaca surat-surat lainnya dalam Al-Qur'an. Pada rakaat pertama ini, disunnahkan untuk membaca surat Al-A'la atau surat Qaf.
6. Rukuk
7. I'tidal
8. Sujud
9. Duduk di antara dua sujud
10. Sujud
11. Berdiri untuk rakaat kedua
Setelah berdiri untuk rakaat kedua, dilanjutkan dengan takbir sebanyak 5 kali. Adapun bacaan di sela-sela takbir tersebut sama dengan bacaan di rakaat pertama.
12. Membaca Surat Pilihan
Setelah takbir kelima, sholat dilanjutkan dengan membaca surat al-Fatihah. Kemudian, pada rakaat kedua ini disunnahkan untuk membaca surat Al-Qamar atau surat Al-Ghasyiyah.
Sholat pun dilanjutkan sebagaimana pada rakaat sebelumnya, yakni rukuk, iktidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan sujud.
12. Duduk tahiyat akhir
13. Salam
14. Mendengarkan Khutbah
Setelah mengerjakan sholat Idul Fitri, jamaah disarankan untuk tidak buru-buru pulang. Namun, mendengarkan khutbah Idul Fitri terlebih dahulu.
Amalan Sunnah Sholat Idul Fitri
Dilansir dari laman Kementerian Agama (Kemenag) RI, Rasulullah SAW melakukan beberapa hal sebelum mengerjakan sholat Idul Fitri untuk menyambut dan merayakan hari kemenangan tersebut. Berikut amalan-amalan yang dikerjakan Rasulullah SAW:
1. Melantunkan Takbir
Rasulullah SAW mulai melantunkan takbir pada malam terakhir Ramadhan hingga pagi hari 1 Syawal atau Hari Raya Idul Fitri. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 185:
وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللهَ
Artinya, "Dan sempurnakanlah bilangan Ramadhan, dan bertakbirlah kalian kepada Allah". (QS. Al-Baqarah: 185)
Takbir Idul Fitri bisa dikumandangkan di mana saja, di rumah, masjid, jalanan dan tempat lainnya. Kesunnahan takbir Idul Fitri ini dimulai sejak tenggelamnya Matahari pada malam 1 Syawal hingga imam memulai sholat Id.
Berikut salah satu contoh bacaan takbir:
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلَهَ إلَّا اللهُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَلِلهِ الْحَمْدُ، اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا لَا إلَهَ إلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إلَّا إيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ لَا إلَهَ إلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلَهَ إلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Arab Latin: Allaahu akbar... Allaahu akbar... Allaahu akbar... Laa-ilaaha-illallahu wallaahu akbar. Allaahu akbar walillaahil-hamd. Allaahu akbar kabiiraa walhamdu lillaahi katsiiraa. Wa subhanallahi bukrataw-wa ashilla. Laa-ilaaha illallallaahu walaa na'budu illaa iyyahu mukhlishiina lahuddin, walau karihal-kaafiruun. Laa-ilaaha-illallaahu wahdah, shadaqa wa'dah, wa nashara 'abdah, wahazamal-ahzaba wahdah. Laa-ilaaha illallahu wallaahu akbar.
2. Berhias dan Memakai Pakaian Terbaik
Idul Fitri menjadi Waktu bagi umat muslim untuk berhias dan berpenampilan sebaik mungkin untuk menampakan kebahagiaan di hari yang berkah itu. Berhias dapat dilakukan dengan membersihkan badan, memotong kuku, memakai wewangian dan pakaian terbaik.
Kesunnahan berhias ini berlaku bagi siapapun, meski bagi orang yang tidak mengikuti maupun tidak hadir pada pelaksanaan sholat Idul Fitri. Khusus bagi perempuan, anjuran berhias tetap harus memperhatikan batas-batas syariat, seperti tidak membuka aurat, tidak mempertontonkan penampilan yang memikat laki-laki lain yang bukan mahramnya dan lain sebagainya.
3. Makan Sebelum Sholat Idul Fitri
Pada Hari Raya Idul Fitri, umat muslim diharamkan untuk berpuasa. Sebelum sholat Idul Fitri, Rasulullah SAW biasanya memakan kurma dengan jumlah yang ganjil, yakni tiga, lima, atau tujuh.
Hal ini sebagaimana diterangkan dalam hadits berikut:
"Pada Waktu Idul Fitri Rasulullah SAW tidak berangkat ke tempat shalat sebelum memakan beberapa buah kurma dengan jumlah yang ganjil." (HR. Ahmad dan Bukhari)
Maka, dianjurkan bagi umat muslim untuk makan terlebih dahulu sebelum berangkat ke lokasi pelaksanaan sholat Idul Fitri.
4. Memilih Rute Pergi-Pulang Sholat Idul Fitri Berbeda
Setelah menunaikan sholat Idul Fitri, Rasulullah memilih rute jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang dari tempat pelaksanaan sholat Idul Fitri.
Nah, itulah niat dan tata cara sholat Idul Fitri beserta amalan sunnahnya. Semoga bermanfaat ya, detikers!
(urw/alk)