Hukum Makan Sebelum Sholat Idul Adha: Boleh, jika ...

admin

Medan -

Terdapat beberapa amalan sunah Hari Raya Idul Adha maupun Idul Fitri. Salah satu yang paling populer di tengah masyarakat adalah tidak boleh makan sebelum sholat Idul Adha.

Dalil sunah tersebut dapat dilihat pada riwayat dari Abdullah bin Buraidah, dari ayahnya. Ia berkata,

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa berangkat salat Id pada hari Idul Fitri dan beliau makan terlebih dahulu, sedangkan pada hari Idul Adha, beliau tidak makan lebih dulu kecuali setelah pulang dari salat Id, lalu beliau menyantap hasil kurbannya." (HR. Ahmad, 5:352. Syaikh Syu'aib Al-Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ternyata, anjuran menunda makan tersebut berlaku untuk orang yang berkurban saja. Benarkah begitu? Merujuk laman Rumaysho, simak penjelasan mengenai hukum makan sebelum sholat Idul Adha berikut ini!

Hukum Makan Sebelum Sholat Idul Adha bagi yang Berkurban dan Tidak

1. Hukum Makan Sebelum Sholat Idul Adha bagi yang Berkuban

Perihal ini, dijelaskan laman Rumaysho, para ulama sepakat bahwa orang yang berkurban di Hari Raya Idul Adha disunahkan untuk menunda makan sebelum melaksanakan salat Id.

Ada banyak penjelasan dari ulama perihal ini. Sebagai contoh, Imam Nawawi dalam Minhaaj Ath-Thalibin (1:300) berkata, bahwa sunah salat Idul Fitri adalah makan sebelum mengerjakannya, sedangkan sunah salat Idul Adha adalah tidak makan sebelum menunaikannya.

Hal senada juga dikatakan oleh Imam Al-'Amrani. Dalam Al-Bayaan (2:628), ia menerangkan bahwa makan sebelum salat Idul Fitri adalah mustahab. Sementara itu, ketika salat Idul Adha, yang disunahkan adalah makan setelah salat.

2. Hukum Makan Sebelum Sholat Idul Adha bagi yang Tidak Berkurban

Adapun untuk hukum makan sebelum sholat Idul Adha bagi yang tidak berkurban, jumhur ulama berpendapat, sunah yang berlaku tetap menunda makan. Namun, tidak sedemikian menurut mazhab Hambali.

Bagi ulama Hambali, orang yang tidak berkurban boleh makan, baik sebelum maupun sesudah salat Idul Adha. Keterangan ini juga dapat dilihat dalam penjelasan Ibnu Qudamah dan Ibnu Hazm.

  • Ibnu Qudamah dalam Al-Mughni (2:228) berkata, "Imam Ahmad berkata, 'Saat Idul Adha, dianjurkan tidak makan hingga kembali dan memakan hasil sembelihan kurban. Karena Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam makan dari hasil sembelihan kurbannya. Jika seseorang tidak memiliki kurban (tidak berkurban), maka tidak masalah jika ia makan terlebih dahulu sebelum salat Id.'"
  • Ibnu Hazm dalam Al Muhalla (5:89) berkata, "Jika seseorang makan pada hari Idul Adha sebelum berangkat salat Id di tanah lapang (musala), maka tidak mengapa. Jika ia tidak makan sampai ia makan dari hasil sembelihan kurbannya, maka itu lebih baik. Tidak boleh berpuasa pada hari Id (Idul Fitri dan Idul Adha) sama sekali."

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pendapat yang paling kuat adalah disunahkan untuk tidak makan sebelum sholat Idul Adha, baik bagi orang yang berkurban maupun tidak.

Kendati demikian, anjuran menunda makan ini bukan sebuah kewajiban, melainkan hanya sebatas sunah. Apabila detikers memutuskan untuk sarapan sebelum berangkat salat, itu tidak mengapa.

Namun, apabila kamu ingin mendapatkan keutamaan menjalankan sunah Rasulullah, tidak ada salahnya juga menahan lapar sebentar hingga selesai salat Id.

Perlu detikers ketahui pula, alasan di balik sunah menunda makan sebelum sholat Idul Adha adalah supaya daging hasil sembelihan kurban dapat dinikmati usai salat Id. Semoga penjelasan tadi menjawab pertanyaanmu, ya!

(mff/dhm)