Euforia Adalah Perasaan Gembira Berlebihan, Kenali Ciri-cirinya

admin
Daftar Isi
  • Apa itu Euforia?
  • Ciri-ciri Euforia
  • Apa yang Menyebabkan Euforia?
    1. Gangguan Mental
    2. Penyalahgunaan Narkoba
    3. Kebiasaan Ngopi, Merokok, dan Akohol
    4. Gangguan Neurologis
    5. Penyebab Lain
  • Jenis-jenis Euforia
    1. Euforia yang Dipengaruhi Musik
    2. Euforia yang Dipengaruhi Seks
    3. Euforia yang Dipengaruhi Olahraga
    4. Euforia yang Dipengaruhi Obat
    5. Euforia yang Dipengaruhi Hipoksia

-

Secara umum, euforia adalah perasaan gembira yang berlebihan. Kata euforia juga sering kita dengar, seperti dalam suasana perayaan kemenangan atau kelulusan. Akan tetapi, euforia ternyata juga berkaitan dengan suatu penyakit. Kenali apa itu euforia dan ciri-cirinya dalam ulasan berikut ini.

Apa itu Euforia?

Euforia adalah kebahagiaan yang berlebihan atau sangat positif. Dilansir dari MedicineNet, perasaan ini mewakili tingkat kebahagiaan atau kepuasan yang ekstrem, melebihi respons emosional normal.

Sedangkan dari medindia.net, euforia dikaitkan dengan gangguan gangguan tertentu, misalnya bipolar. Disebutkan bahwa euforia adalah adalah keadaan mental dan emosional seseorang yang ditunjukkan dengan sangat bahagia, bersemangat, dan percaya diri. Perasaan ini jauh lebih besar dan tidak sebanding dengan situasi sebenarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Euforia biasa terjadi pada penderita gangguan bipolar pada fase manik dan pada depresi unipolar. Selain itu, euforia juga terjadi pada penderita gangguan kejiwaan lain, seperti gangguan kepribadian siklotimik dan skizofrenia yang mengaburkan kondisi realitas.

Selain itu, dilansir dari situs UK Rehab, euforia juga berkaitan dengan gejala pada pengguna narkoba. Zat terlarang ini membuat penggunanya berhalusinasi sehingga terkadang merasakan bahagia yang berlebihan.

Ciri-ciri Euforia

Ciri-ciri euforia yang paling jelas adalah perasaan bahagia yang luar biasa. Namun dalam waktu lain, orang yang mengalami euforia mengalami gejala lain, yaitu:

  • Perasaan gelisah
  • Mengalami kecemasan
  • Halusinasi
  • Disorientasi
  • Merasa kebingungan
  • Paranoid
  • Mengalami perubahan suasana hati.

Apa yang Menyebabkan Euforia?

Euforia disebabkan karena aktivitas di pusat kesenangan otak yang disebut hotspot hedonis. Banyak faktor yang menimbulkan aktivitas di hotspot hedonis, termasuk musik, seks, cinta, musik, tarian, olahraga, puasa, dan beberapa penyakit. Selain itu beberapa obat juga menyebabkan euforia sekaligus kecanduan.

Gangguan Mental

Gangguan mental menyebabkan penderitanya merasakan euforia, termasuk penderita depresi unipolar, gangguan bipolar, skizofrenia, dan gangguan kepribadian siklotimik.

Penyalahgunaan Narkoba

Narkoba bisa digunakan untuk medis. Namun ketika disalahgunakan, maka bisa menyebabkan penggunanya berhalusinasi dan merasakan euforia. Narkoba ini termasuk kokain, ganja, amfetamin, heroin, morfin, kodein, oxycodone, fentanyl, ekstasi, lysergic acid diethylamide (LSD), mescaline, dan jamur psychedelic.

Kebiasaan Ngopi, Merokok, dan Akohol

Kebiasaan ini memang tidak separah narkoba. Tapi kandungan alkohol, nikotin, dan kafein juga bisa menyebabkan euforia.

Gangguan Neurologis

Gangguan neurologis ini misalnya kejang petit mal, multiple sclerosis, migrain, cedera kepala, dan trauma kepala, yang seringkali perlu dirawat oleh ahli saraf atau ahli bedah saraf.

Penyebab Lain

Penyebab lain misalnya kekurangan oksigen yang menyebabkan hipoksia. Hal ini terjadi ketika tercekik atau mengalami penyakit ketinggian. Hipertiroidisme juga dapat menyebabkan euforia.

Namun untuk mengetahui apakah seseorang mengalami euforia, perlu dilakukan diagnosis terlebih dahulu. Psikiater akan melihat riwayat medis pasien terlebih dahulu. Selain itu, dokter juga melihat secara rinci faktor sosial, seperti suasana rumah, status sosial, ekonomi, hingga riwayat keluarga.

Beberapa tindakan diagnosis yang dilakukan adalah:

  • Evaluasi psikiatri yang bertujuan mendapatkan pemahaman tentang keadaan pikiran pasien dari pola perilakunya untuk menemukan penyebab euforia.
  • Mini-Mental State Examination (MMSE), yaitu untuk mengevaluasi dan menilai penampilan, perilaku, kemampuan kognitif, pola bicara, bukti halusinasi dan tanda-tanda lain yang mungkin mencerminkan kondisi mental pasien.

Jenis-jenis Euforia

Sebenarnya tidak ada jenis-jenis euforia yang khusus. Jenis euforia lebih pada penyebabnya, misal euforia karena musik, karena narkoba, atau penyebab lainnya. Berikut ini beberapa jenis euforia menurut penyebabnya.

Euforia yang Dipengaruhi Musik

Musik merupakan stimulus yang dapat merangsang perasaan euforia, kesenangan yang meningkat, dan gairah tertentu. Hal ini karena terjadi stimulasi pada otak. Misalnya mendengarkan musik dugem, atau jenis musik tertentu

Euforia yang Dipengaruhi Seks

Suatu keadaan euforia sering dialami seseorang ketika melakukan hubungan seksual. Hal ini terjadi karena rangsangan pusat kesenangan di sistem limbik otak.

Euforia yang Dipengaruhi Olahraga

Olahraga dalam tingkat lanjut seperti aerobik dapat menyebabkan keadaan euforia. Lari jarak jauh juga bisa menimbulkan euforia yang disebut "runner's high".

Euforia yang Dipengaruhi Obat

Obat tertentu seperti psikedelik dapat menyebabkan keadaan euforia. Cara kerja obatnya bergantung pada sekresi dopamin, akibat stimulasi pusat penghargaan di otak.

Euforia yang Dipengaruhi Hipoksia

Hipoksia atau kekurangan oksigen salah satunya karena cekikan. Mencekik ini bisa dilakukan dengan sengaja untuk menimbulkan efek hipoksia dan menyebabkan euforia dalam waktu sesaat. Namun tindakan ini berisiko menyebabkan kematian.

Nah itulah tadi penjelasan lengkap mengenai euforia yang merupakan gejala yang berkaitan dengan gangguan atau penyakit kejiwaan. Anda bisa menghubungi psikiater jika mengalami gejala-gejala tersebut.

(bai/fds)