Bacaan Niat Puasa Ramadhan, Lengkap Arti dan Waktu Membacanya

admin

Makassar -

Puasa Ramadhan merupakan rukun Islam yang ke-3 dan merupakan ibadah wajib bagi setiap muslim. Sebelum melaksanakannya, terdapat hal penting yang perlu diperhatikan, yaitu niat puasa.

Lantas, bagaimana niat puasa Ramadhan?

Dikutip dari buku "Fikih Empat Mazhab Jilid 2" oleh Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi, niat merupakan salah satu syarat sahnya puasa. Oleh karena itu, puasa seseorang tidak sah jika tidak diawali dengan niat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini untuk membedakan antara puasa yang termasuk dalam ibadah dengan kebiasaan atau semacamnya. Nah pada artikel ini, detikSulsel akan menyajikan niat puasa Ramadhan lengkap dengan artinya serta waktu membacanya.

Yuk, disimak!

Mengutip buku Meraih Surga dengan Puasa karya H Herdiansyah Achmad LC, niat puasa Ramadhan dibacakan setiap hari sebelum memulai puasa. Berikut adalah lafal niat puasa Ramadhan:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضُ الشَّهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an 'ada'i fardhu-syh-shyahri ramadhana hadzihi-s-sanati lillâhi taâla.

Artinya: "Saya berniat puasa esok hari untuk menjalankan fardu bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta'ala."

Waktu Membaca Niat Puasa Ramadhan

Mengutip buku Panduan Praktis Ibadah Puasa oleh Drs E Syamsuddin dan Ahmad Syahirul Alim Lc, dijelaskan bahwa niat untuk berpuasa fardhu, termasuk puasa Ramadhan harus dilakukan sebelum terbitnya fajar. Hal ini merujuk pada sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan dalam beberapa kitab hadits:

مَنْ لَمْ يُجْمِعُ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ

Artinya: "Barang siapa yang belum menguatkan niat berpuasa sebelum fajar maka tiada puasa baginya." (HR. Abu Daud, al-Tirmidzi, al-Nasa'i, Ibnu Majah dan Ahmad)

Hadits ini menunjukkan bahwa niat puasa adalah syarat utama yang harus dipenuhi agar puasa sah. Berdasarkan hadits tersebut, empat mazhab fikih juga sepakat bahwa niat untuk puasa wajib, termasuk puasa Ramadhan, harus dilakukan sebelum terbitnya fajar.

Bahkan, para ulama membolehkan umat Islam untuk berniat pada malam hari, tepatnya setelah terbenamnya Matahari hingga sebelum fajar. Dengan demikian, jika seseorang tidak berniat dalam rentang waktu tersebut, maka puasanya dianggap tidak sah.

Hal ini berbeda dengan puasa sunnah yang diperbolehkan untuk berniat hingga siang harinya.

Kesalahan Umum dalam Melafalkan Niat Puasa Ramadhan

Melansir laman Badan Amil Zakat Nasional (Baznaz), terdapat beberapa kesalahan umum dalam melafalkan niat puasa Ramadhan atau sahur yang perlu diperhatikan oleh setiap muslim agar puasa yang dilaksanakan tetap sah. Nah, berikut ini kesalahan umum dalam melafalkan niat puasa Ramadhan:

Seperti yang telah dijelaskan, niat puasa wajib harus dilaksanakan antara waktu malam dan sebelum terbit fajar. Oleh karena itu, sebaiknya niat puasa tidak ditunda hingga setelah fajar atau bahkan hingga siang hari.

Menurut pandangan mazhab Syafi'i dan Hambali, niat puasa wajib harus dilakukan sebelum fajar. Jika seseorang lupa berniat pada malam hari, maka puasanya dianggap tidak sah dan harus diganti di hari lain.

2. Melafalkan Niat Tanpa Kesadaran Penuh

Niat puasa bukan sekadar lafaz yang diucapkan, tetapi juga mencerminkan ketulusan hati dalam melaksanakan ibadah. Oleh karena itu, niat harus dilakukan dengan penuh kesadaran.

Namun, sering kali niat diucapkan dalam keadaan setengah sadar saat sahur. Hal ini dapat mengurangi kekhusyukan dalam beribadah. Maka sebaiknya, pastikan diri dalam keadaan sadar dan memahami maksud dari niat yang diucapkan.

3. Menganggap Niat Sahur Hanya Sah Jika Diucapkan Secara Lisan

Banyak yang beranggapan bahwa niat sahur harus selalu diucapkan dengan lisan agar sah. Padahal, dalam Islam, niat sebenarnya adalah tekad dalam hati.

Jika seseorang sudah berniat kuat untuk berpuasa keesokan harinya dan hal itu ada dalam pikirannya, maka niatnya sudah sah meskipun tidak diucapkan secara lisan. Namun, melafalkannya tetap disarankan untuk memperjelas dan memperkuat niat tersebut.

4. Menganggap Satu Kali Niat di Awal Ramadhan Sudah Cukup untuk Sebulan

Sebagian orang berniat berpuasa sebulan penuh dengan satu niat di awal Ramadhan. Meskipun ada yang membolehkan, mayoritas ulama, terutama dari Mazhab Syafi'i, berpendapat niat sahur harus diperbarui setiap malam.

Ini adalah bentuk kehati-hatian untuk memastikan keabsahan ibadah puasa.

5. Membaca Niat dengan Lafal yang Tidak Tepat

Terkadang, seseorang bisa keliru dalam membaca lafal niat sahur, baik karena terburu-buru atau kurang memahami bacaan yang benar. Jika terjadi kesalahan yang mengubah makna, sebaiknya segera diperbaiki dan diucapkan dengan lafal yang tepat.

Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim untuk menghafalkan dan memahami bacaan niat sahur yang benar agar tidak terjadi kekeliruan.

Nah itulah bacaan niat puasa Ramadhan lengkap artinya hingga ketentuan membacanya. Semoga bermanfaat!

(urw/urw)