TRIBUNSUMSEL.COM ---Arti Bashar dan Bashirah dan perbedaannya, hikmah melihat sesuaytu dengan mata lahir dan mata hati.
Kata bashar dan bashiroh berasal dari bahasa Arab. Secara penyebutan, kedua kata seperti sama, tapi secara arti, kata bashar dan bashirah memiliki perbedaan.
Bashar dan bashiroh memiliki arti dasar yang sama yakni melihat. Namun bila diartikan secara lebih detil, keduanya berbeda.
Dikatakan Ustads Muhammad bin Alwi dari laman khazanahquran.com, manusia memiliki 2 alat untuk melihat. Alquran menyebutnya Al-Bashor dan Al-Bashiroh.
Bashar atau al Al-Bashor adalah penghilatan dengan mata lahir (panca indera)
Bashirah atau Al-bashiroh adalah melihat dengan hati atau mata hati, cahaya hati yang bisa melihat hakikat segala sesuatu.
Melihat dengan mata hati lebih utama dibanding dengan mata lahir. Mata hati, tidak akan tertipu dengan tampilan luar dan bisa melihat hakikat kebaikan atau keburukan dibaliknya.
Allah berfirman,
وَمَن لَّمْ يَجْعَلِ اللَّهُ لَهُ نُوراً فَمَا لَهُ مِن نُّورٍ -٤٠-
“Barangsiapa tidak diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah, maka dia tidak mempunyai cahaya sedikit pun.” (An-Nur 40)
Bashiroh disebut juga dengan pandangan yang jauh. Ia memandang dengan hati, bukan dengan mata. Ketika seorang buta matanya, maka hilanglah penglihatan dari dirinya.
Dan ketika seseorang buta hatinya, maka hilanglah bashiroh dari dirinya.
Allah berfirman,
فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَكِن تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ -٤٦-
“Sebenarnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada.” (Al-Hajj 46)
Jika dianalogikan dengan melihat lautan, orang yang menggunakan matanya akan melihat permukaan pantai yang berombak. Sementara yang melihat dengan bashiroh, pandangannya akan jauh hingga ke dasar lautan. Ia tidak fokus dengan tampilan luarnya saja.
Karena itu tak jarang orang yang buta tapi memiliki pandangan yang jauh dari hatinya.
Dan banyak pula orang yang mampu melihat dengan mata tapi sebenarnya ia buta. “Sebenarnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada.”