Makassar -
Hari Guru Nasional diperingati setiap tanggal 25 November. Momen ini bertujuan untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya peran guru dalam bidang pendidikan.
Untuk menyemarakkan momen tersebut, ada banyak hal yang bisa dilakukan, salah satunya membacakan puisi bagi guru tersayang. Membaca puisi untuk guru adalah bentuk apresiasi kepada para guru yang telah berperan penting dalam mencerdaskan setiap orang.
Nah, berikut ini 22 puisi Hari Guru Nasional yang singkat, menyentuh hati, dan bikin nangis. Kumpulan puisi yang telah dirangkum dari berbagai sumber ini bisa detikers jadikan sebagai referensi dan inspirasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yuk simak selengkapnya!
Berikut beberapa contoh puisi Hari Guru yang dirangkum detikSulsel dari berbagai sumber:
1. Terima Kasih Guru
Karya: Chairil Anwar
Terima kasih, guru
Untuk teladan yang telah kau berikan
Aku selalu mempertimbangkan semua yang kau ajarkan
Dan merefleksikan itu semua pada karakter dan pribadiku
Aku mau menjadi sepertimu
Pintar, menarik, dan gemesin
Positif, percaya diri, protektif
Aku mau menjadi sepertimu
Berpengetahuan, pemahaman yang dalam
Berpikir dengan hati dan juga kepala
Memberikan kami yang terbaik
Dengan sensitif dan penuh perhatian
Aku mau menjadi sepertimu
Memberikan waktumu, energi, dan bakat
Untuk meyakinkan masa depan yang cerah pada kita semua
Terima kasih, guru
Yang telah membimbing kami
Aku mau menjadi sepertimu
2. Dialah Guru
Karya: Agus Nurjaman
Laras-laras panjang membidik manis
Generasi miris penyangga tonggak bangsa
Melesatkan peluru ilmu mengoyak kebatilan
Hancurkan kebodohan kian merajalela
Tak semudah menepis dedaunan kering
Tak seringan menenteng segumpal kapas
Betapa berat memikul garda kebenaran
Di tengah konsep kehidupan yang anarkis
Jika ada sajian terlezat itulah ajarannya
Jika ada kisah termulia itulah nasihatnya
Jika ada putih hati itulah keikhlasannya
Jika ada lentera tak kunjung padam itulah kasihnya
Dialah guru...
Tak pernah berkeluh apalagi berkesah
Menggiring si anak negeri meraih pancuh kesuksesan
Meski terkadang harus memendam antologi rasa
Meliuk melankolis bak ujung ilalang di desir angin
Dialah guru...
Tak pernah pamrih apalagi meminta
Tak pernah lelah apalagi mengalah
Pada putaran waktu yang terus bergumul
Pada kilasan masa yang terus menyergap
Seringai jumawa merekah bak semburat mentari
Manik hitamnya memandang kejayaan tanda jasanya
Tersungkur dalam simpuh kesyukuran teramat khusyuk
Tebaran tebaran ilmunya tiada gaplah tanpa makna
Engkaulah insan termulia di dunia ini, wahai guru!
3. Sang Pengabdi
Karya: Zaniza
Setiap pagi kau susuri jalan berdebu
Berpacu waktu demi waktu
Tak hirau deru kendaraan lengkingan knalpot
Tak hirau dingin memagut
Kala lịch sự penguasa langit tuangkan cawannya
Wajah-wajah lugu haus kan ilmu
Menari-nari di pelupuk mata menunggu
Untaian kata demi kata terucap seribu makna
Untaian kata demi kata terucap penyejuk jiwa
Ruang persegi jadi saksi bisu pengabdianmu
Menyaksikan tingkah polah lịch sự penerus
Canda tawa penghangat suasana
Hening sepi berkutat dengan soal
Lengking suara kala adu argumen
Ruang persegi menjadi saksi bisu pengabdianmu
Entah berapa tinta tergores di papan putih
Entah berapa lisan terucap sarat makna
Entah berapa lembaran tumpahan ilmu terkoreksi
Entah berapa ajaran budi kau tanamkan
Waktu demi waktu dijalani hanya demi mengabdi
Berserah diri mengharap kasih ilahi
Ilmu kau beri harap kan berarti
Satu persatu lịch sự penerus silih berganti
Tumbuh menjadi tunas-tunas negeri
Kau tetap di sini setia mengabdi
Sampai masa kan berakhir nanti
4. Guruku Tersayang
Karya: I Kadek Agus Sudiandika
Ketika pagi aku datang
Senyummu selalu terkembang
Menyapaku di pintu gerbang
Kau tepuk pundakku dengan tenang
Memberiku semangat untuk menang
Melawan rasa tak senang
Guruku yang kusayang
Engkau laksana bintang
Hapuskan gelap dalam terang
Teruslah menjadi tempatku berpegang
Tempatku bersandar di kala tegang
Memberiku bekal di masa datang
5. Pesan untuk Guruku
Karya: Lisa Ardhian Widhia Sari
Dalam lirih keluh di bibirku
Aku benar tak maksud membencimu, wahai guruku
Ego kami masih bangkitkan ragu
Kesal dan bosan terus menipu, hati ini larut membisu
Di relung terdalam, aku juga pernah sadar
Kelabunya di mataku, kau tetaplah pengajar
Mengalirkan bakti tanpa ingkar
Demi negeri agar tidak buyar
6. Guru
Karya: Kahlil Gibran
Barangsiapa mau menjadi guru
Biarlah dia memulai mengajar dirinya sendiri
Sebelum mengajar orang lain
Dan biarkan pula dia mengajar dengan teladan
Sebelum mengajar dengan kata-kata
Sebab, mereka yang mengajar dirinya sendiri
Dengan membenarkan perbuatan-perbuatan sendiri
Lebih berhak atas penghormatan dan kemuliaan
Daripada mereka yang hanya mengajar orang lain
Dan membenarkan perbuatan-perbuatan orang lain
7. Kilauan Lentera
Karya: Zafirah Sawsan Mumtaz
Kala kebodohan membelenggu diri
Akan aksara yang tak dapat dimengerti
Engkau datang memberi arti
Dengan baswara bagai indurasmi
Harsa datang menghampiri
Terbaluti kilauan lentera suci
Saat engkau basmi buta aksara kami
Persistensi membimbing diri ini
Menjadikan diri berbudi pekerti
Kau lakukan semua tanpa pamrih
Terimakasih atas jasamu, Guru
8. Untukmu Guru
Karya: I Kadek Agus Sudiandika
Marahlah jika kami salah
Tertawalah jika engkau gundah
Dan tetaplah tunjukkan senyum terindah
Engkau berjuang tanpa lelah
Membimbing kami di sekolah
Mengajarkan ilmu, akhlak, dan akidah
Suaramu bagai ombak yang memecah
Auramu yang senantiasa gagah
Menyadarkan kami akan fitrah
9. Sebatang Kapur
Karya: Iroh Rohmawati
Deretan deretan bangku tanpa kedua kaki tetap berdiri meski tidak mampu berdiri tegak
Suara lantang terus kau keluarkan sampai mengusir tikus tikus kemalasan di otak kami
Tanpa mengenal lelah kau terus mendidik kami
Meski keringat bercucuran dan gaji tak seberapa dibandingkan gaji para aparatur aparatur negara yang tidak adil
Guru...
Nama yang akan selalu dikenang sepanjang masa
Dengan kelincahan menarikan sebatang kapur di atas papan tulis yang mulai mengantuk
Dan terus mendidik hingga kami mendapatkan arti pentingnya kehidupan
10. Pahlawan Aksara
Karya: Qonita Auliya
Dari masa menuju masa
Dari asa menjadi nyata
Tidak akan pernah hilang dalam sejarah
Para pahlawan tanpa tanda jasa
Ilmunya seluas samudera
Ketulusannya setulus cinta
Hidup tanpa kehadirannya
Kita berada dalam neraka buta aksara
Tak pernah lelah dalam berjasa
Dirinya selalu menjadi simbol kehidupan manusia
Terima kasih, wahai pahlawan aksara
11. Guru, Pelita bagi Dunia
Karya: Anisa Fazriyati
Kau jadikan kami yang tak tahu apa-apa menjadi tahu segalanya
Guru...
Kau laksana pelita yang menerangi hidup kami
Kau laksana embun yang mampu melepas kedahagaan kami
Guru...
Terima kasih ku ucapkan
Atas ketulusanmu membimbing kami selama ini
12. Terima Kasih Guruku
Karya: Cicik Yulianita
Dia adalah pelita di hidupku
Tak pernah lelah di hadapanku
Hanya demi untuk masa depanku
Tak akan sanggup terbalas olehku
Tanpa dirinya entah apa jadinya aku
Untukmu pahlawanku
Jasamu akan terngiang selalu
Pengorbananmu tak terbatas untukku
Hanya 1 kata yang bisa terucap dariku
Terima kasih... Terima kasih... Guruku
Dari aku yang dulu tak tahu apa-apa tanpamu
13. Pahlawan Tanpa Tanda Jasa: Kepada Guru-guruku
Karya: Marzuli Ridwan Al-Bantany
Kau pahlawan, pejuang ilmu pengetahuan
Tak menuntut riang
Kau pahlawan, tanpa tanda jasa
Tersemat di dada
Telah tak terbilang sudah
Manusia-manusia berilmu kau lahirkan
Di kota, di kampung dan ceruk-ceruk desa
Kau tabah, ikhlas melukis senyum paling indah
Pada setiap resah yang menjengah
Benpantang kau ucap Lelah
14. Guruku Nomor Satu
Karya: Chairil Anwar
Dengan namamu yang pengasih dan penyayang.
Aku bahagia karena kamu adalah guruku
Aku menikmati setiap pelajaran yang kamu ajarkan
Sebagai seorang teladan, kamu menginspirasiku
Untuk bermimpi, untuk bekerja dan untuk menggapai
Dengan kebaikanmu, aku memperhatikanmu
Tiap hari kamu menanamkan benih-benih
Dengan motivasi dan pengalaman hidupmu
Agar kutahu, agar kutumbuh dan agar kusukses
Kamu menolongku mengembangkan potensiku
Aku berterima kasih untuk semua jasa-jasamu
Aku mendoakanmu tiap hari, dan aku ingin berkata
Sebagai seorang guru, kamu nomor satu!
15. Motivator
Karya: Novi Widyan Ningtyas
Terlihat biasan cahaya yang cerah bersinar
Secerah senyuman yang selalu terpancar
Senyuman penuh makna dari sosok guru yang tegar
Penuh dedikasi pengabdian yang begitu besar
Engkau menjadi motivator belajar bagi anak didik
Engkau selalu mengajar, memberi panutan dan mendidik
Engkau penyemangat saat asa murid sedang tidak baik
Engkau selalu menuntun murid ke arah yang baik
Engkau laksana lentera dalam pelita
Mendidik penuh kasih dan asa
Engkau mengubah gelap gulita menjadi terang seketika
Mengayuh jutaan asa dan mengukir jiwa anak bangsa
Tampak tergambar goresan pengorbanan dan keikhlasannya
Terlihat jelas penuh harapan pada tatapan matanya
Berharap anak bangsa tumbuh sesuai kodratnya
Berharap anak bangsa mulia akhlaknya
Selamat Hari Guru Nasional
Tetap semangat dalam mendidik generasi milenial
Tangguh, kuat di era gempuran global
Jasamu akan selalu terkenang dan kekal
16. Terima Kasih Guru
Karya: Masrifa
Guru orang tua keduaku
Di sekolah dia mengajarkan sopan santun kepadaku
Menasehati baik dan buruk suatu hal
Aku pergi mencari ilmu
Dia memberiku cinta dan ilmu
Dia adalah pelita di hidupku
Tak pernah lelah di hadapanku
Kau sembunyikan wajah lelah sedihmu
Seolah kau bahagia selalu
Kata-katamu penuh candu
Kuresapi dan kan kuingat selalu
Terima kasih atas semua pengorbananmu
Terima kasih atas semua jasamu
Jasamu tak terukur
Kan selalu kukenang seumur hidupku
17. Bersamamu, Guruku
Karya: Yoga Permana Wijaya
Ketika aku menatap langit
Tingginya takkan dapat kuraih berjinjit
Tapi tatkala aku menatapnya bersamamu, guruku
Aku dapat menggapai cita setinggi itu
Ketika aku memandang samudera
Hamparan luasnya takkan bisa kupeluk di dada
Tapi tatkala aku memandangnya bersamamu, guruku
Aku bisa merangkul mimpi seluas itu
Ketika aku melihat gunung
Beratnya takkan mampu kupikul di punggung
Tapi tatkala aku melihatnya bersamamu, guruku
Aku mampu mengangkat ilmu seberat itu
Itulah tinggi, luas dan bertanya jasa yang kau terima
Berkatmu. Ku Menatap, ku memandang, ku melihat sisi lain dunia
Tuk mengubahnya menjadi bekal kehidupan
Maka setinggi langit, seluas samudera dan seberat gunung
Terhatur terima kasih untukmu, guruku.
18. Bintang
Karya: Chairil Anwar
Aku mencintai kelasmu
Kamu membantuku 'tuk melihat
Bahwa untuk hidup bahagia
Belajar adalah kuncinya
Kamu memahami muridmu
Kamu perhatian dan pandai
Kamu guru terbaik yang pernah ada
Aku tahu itu dari awal kita bertemu
Aku memperhatikan kata-katamu
Kata-kata dari seorang guru sejati
Kamu lebih dari teladan terbaik
Sebagai guru, kamu adalah bintang
19. Untukmu Guru
Karya: I Kadek Agus Sudiandika
Marahlah jika kami salah
Tertawalah jika engkau gundah
Dan tetaplah tunjukkan senyum terindah
Engkau berjuang tanpa lelah
Membimbing kami di sekolah
Mengajarkan ilmu, akhlak, dan akidah
Suaramu bagai ombak yang memecah
Auramu yang senantiasa gagah
Menyadarkan kami akan fitrah
20. Lukisan Jiwa Seorang Guru
Karya: Wahyuni Budi Hastuti
Sengatan mentari di terik siang
Mutiara bening basah menghias wajah
Jatuh bercucuran basahkan jiwa
Mata berbinar pancarkan keikhlasan
Ketika matahari bersembunyi di balik cakrawala
Cahaya lembut datang berbisik di gelap malam
Bagikan cahaya pada jiwa yang papa
Haus belaian tangan penuh kasih sayang
Jemari cantik liukkan gemulai pena
Goreskan rasa percikkan kesejukan
Lukisan indah menoreh kanvas kelas
Hadirkan suasana nyaman bahagia
Ayunkan kaki kuat tebarkan harapan
Hempaskan keterpurukan halau ketidakpastian
Hadirkan inspirasi dalam kesuraman
Melangkah seirama raih bintang di angkasa
21. Selamat Hari Guru
Karya: Cicik Yulianita
Kami datang untuk tahu
Engkau memberi kami ilmu
Kami datang dengan angan
Engkau memberi kami masa depan
Segala yang kau lakukan
Tanpa mengharap suatu imbalan
Engkau berikan penerangan dalam hidupku
Engkau luruskan tujuanku
Terima kasih atas semua pengorbananmu
Terima kasih atas semua jasamu
22. Guru Pelita
Karya: Livia Octavavariza
Guru, apakah kau tahu
Jasa dan ilmu yang selama ini
Kau berikan kepada kami
Begitu berarti bagi kami menuju kesuksesan
Guru, terima kasih telah mendidik kami
Yang pada dasarnya tidak tau apa-apa
Menjadi tau semua berkat dirimu
Dan yang dulu kami tidak tau
Apa itu ilmu dan apa itu adab
Sekarang kami tau
Guru kau begitu sehat dalam mendidik kami
Kau begitu sayang kepada kami
Melebihi sayang kepada dirimu sendiri
Guru, ilmu yang kau berikan kepada kami
Begitu berarti bagi kami
Untuk menuju dan melewati
Kesuksesan kami, yang telah ditakdirkan
Nah, itulah itu kumpulan puisi yang bisa detikers bacakan untuk merayakan Hari Guru Nasional. Semoga bermanfaat!
Simak Video 'Mendikdasmen Sebut Lebih dari 100 Ribu Guru di RI Belum S1':
[Gambas:Video 20detik]
(edr/edr)